Ketika masuk wilayah ini, kami ga percaya kalo disini ada kopi. Hamparan kebun teh sudah terlihat sejak masuk pintu gerbang , ada tulisan “ teh ciwangi”.
Jalan berkelok2 mirip rute perjalanan menuju ke dieng. Rute jalan berkelok dan sempit kami juga ingat suasana di Alahan Panjang Solok Sumatra Barat.
Satu jam masuk area kebun teh tak juga menemukan area kebun kopi, kami sempet ga percaya apakah wilayah ini penghasil kopi. Lalu saat melintas ditingkungan, kami ditunjukan oleh yg empunya tempat “ itu mas, pohon robusta udah tua”. Pohonnya tinggi, dan rimbun.
Lalu pemandangan kontras ketika masuk dipunggung bukit Kebun Teh, ada sungai arusnya deras dan diatasnya bbrp warna menanam kopi. Perkiraan kami baru 1 tahun ditanam. “ semua kopi masuk ke shelter kami mas”. Sesampainya di shelter, 3 dome pengeringan menyapa, lalu kami ditunjukan pohon kopi yg jenis “bourbon”. Lalu kami tanya, “emang di jawa barat ada bourbon mas ? “ ya kalo ga ada, kita tanam mas”. bener juga ya. dari sekian tanaman kopi yg ada, 80% typica, sisanya red bourbon.
Dari seharian kami disana, sinar matahari hanya muncul hitungan jam. sisanya kabut dan mendung. Tanpa dome, rasanya mustahil bikin semi washed, lebih2 natural.
Kopi Ciwangi Kobe, link di bawah ini :