Setiap perjalanan pasti selalu ketemu dengan keajaiban. Itu yg kami rasakan selama traveling bbrp hari di sumatra Utara dan sumatra Barat. Kami tidak terfikir untuk datang pas hari pasar atau mereka menyebutnya pajak. Di hari itu, semua warga tumpah ruah ke pasar.
bbrp orang yg dari pinggiran kecamatan datang ke pasar untuk menjual hasil panennya, ntah jeruk, cengkeh, kayu manis hingga kopi. Kopi udah jadi komuditas utama, hampir setiap sudut pasar ada ibu2 yang sedang memilah gabah basah untuk mereka jual.
Kami tidak menemukan penjual kopi basah di jawa,ntah jawa tengah,jawa barat. Ini hanya kami temui di pasar2 tradisional di Sumatra Utara. Petani menjual gabah basah karena ini cara paling cepet untuk dapat uang. Kopi petik pagi, kupas,lalu fermentasi semalam. Pagi di cuci lalu di angin-anginkan, keesokan harinya bisa di jual tanpa berfikir soal prosesing yang panjang.
Senangnya tidak hanya dapat kopi, atau foto, tapi paketnya jauh lebih lengkap, apalagi soal cerita dibalik kopinya….sebab, setiap daerah punya pasar yg unik-unik….tiap pasar punya nyawa yg beda-beda. Itu kenapa kami suka jalan-jalan.
Link Huta Batak di bawah ini :