Dalam periode 7 tahun kami menyeduh, kami ketemu banyak orang dengan karakter yg unik-unik. Jadi, ini point penting, bukan seberapa sempit gang masuk ke warung, bukan seberapa lengkap fasilitas yg disiapkan untuk parkir, tapi jauh dari itu adalah rasa kopi adalah segalanya.
Berikut bbrp hal kejadian yg uniik dan mengelitik membuat kami sadar, bahwa merawat tetep kecil itu penting, sadar kapasitas itu juga penting.
Dalam dua bulan lalu, ada rombongan yg bawa bus pariwisata. Dalam pesan WA masuk ke kami mereka tanya “ mas, masuk klinik kopi bus pariwisata bisa masuk ga ? “ . Oh, tidak bisa.
Maka kami menyarankan untuk parkir di sekitar PLN atau selatan PLN ada lapangan besar, maka bisa parkir disana. Setelah 29 orang turun didepan gang, Bus tersebut mencari parkir di terminal Jombor. Bbrp menit setelah selesai ngopi, maka sopir dikasih tahu untuk meluncur di tempat dimana ngedrop 29 orang tadi.
Naroh mobil jeep rubicon ukuran gede dipinggir jalan kaliurang emang bukan pilihan yg tepat, tapi karena masuk gang terlalu sempit. Ada bbrp orang (tidak hanya satu kali), orang rela jalan kaki untuk masuk gang bima. Pernah ada dari Jakarta serta Surabaya yg kami dapati jalan kaki, saat kami tanya “ kenapa mobil ga masuk gang ? “ dengan santai dia hanya menjawab “ mobile kegedean mas”…
Sore tadi, sempet kami kaget. kami menduga ada operasi dari polisi atau satpol pp. Ada sepeda motor gede (voorijder ) melaju pelan sekali dan lalu perkir didepan pagar rumah. Lalu minibus ukuran besar parkir di depan klinik kopi, satu rombongan untuk ngopi.
Kami memposisikan sebagai yg datang dan bawa mobil tadi, maka harus dapat tidak hanya segelas kopi saja, tapi juga dengan obrolan dan interaksi bukan penjual dan pembeli, tapi seperti menjamu sodara jauh yg datang bertamu. Bahwa sejatinya, sekali seduh kita bersudara !!!