Kopi

Kopi arabica Malino

January 22, 2021

Satu lagi cerita soal kopi yg akhirnya bisa membuat pulang kampung. Kawan kami awalnya bekerja di kota sebagai kerja kantoran. Alih2 pengen kerja di kota dengan penghasilan lebih tinggi, bisa beli hp, bisa beli mobil dan sebagainya. Mimpi setiap orang daerah yg punya peruntungan kerja di kota. –

Tepatnya, selapas lulus kuliah emang pengen ga balik kampung. Sebab, kampung identik dengan wilayah tertinggal, tanpa sinyal, beli apa-apa susah dan jauh. Itu kenapa kawan kami cukup lama bertahan hingga bbrp tahun di jakarta. –

Awal cerita ketika ibunya meminta untuk pulang ke kampung “ ɴɢᴜʀᴜs ᴋᴏᴘɪ ” . Bayangin saja, anak muda, yg begelut dengan dunia kantor harus tinggal di desa dan mengeola kopi. Singat cerita, kawan kami tadi mempelajari gimana bisnis kopi,dengan mendatangi gerai2 kopi yg ada di Jakarta (sekitaran kost). Lalu, Setahun kemudian memutuskan meninggalkan macetnya jakarta dan balik ke kampung di Enrekang ikut mengelola kopi bersama keluarga turun menurun. –

Mempelajari gimana proses kopi dengan seluk beluknya. Referensi hanya baca soal prosesing yg ada di internet,serta melihat video2 chanelnya sweetmaria sambil praktek di kebun. Prosesing kopi dibetulin, mulai petik merah, sortasi, hingga gimana mendevelop rasa. Hanya satu yg tak diubah dari apa yg sudah dilakukan oleh orang tuanya “?????? ?????????? ??????”. Mereka menyebutnya dengan “kopi Bunangngu , yang artinya harum atau wangi “. –

Setelah kami takjub gimana proses wethull sumatra utara (huta batak dll), kali ini kami takjub dengan prosesing yg unik dari tanah Sulawesi Selatan. –

Dua hal yg bisa dipetik dari postingan ini : Pertama tak ada kata terlambat untuk belajar memproses kopi. Kedua : kata kawan kami tadi “ di desa lebih tenang” katanya. –

Link pembelian Produk
Link pembelian Produk

You Might Also Like

No Comments

Leave a Reply