Kopi

Petani Kopi Juga Termasuk Seniman

October 21, 2014
Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Sore itu udara sejuk sekali ketika Klinik kopi menginjakan kaki di Desa Tlahap Temanggung. Kami menemui kelompok tani yang dimotori oleh Pak Tuhar. Desa ini baru saja panen tembakau besar-besaran, kabarnya sekarang masuk periode tanam jagung. Kebetulan sekali ketika kami datang kediaman Pak Tuhar, para petani sedang berkumpul. Faktanya, rata-rata para petani  di sini memiliki pohon kopi, minimal 10-12 pohon per orang. Dari penuturan salah seorang petani, kami mengetahui jika satu pohon kopi mampu menghasilkan 12-14 Kilo gram biji kopi merah.  Coba hitung berapa banyak yang bisa mereka panen setiap musimnya.

Sewaktu panen kopi kemarin, kopi dari kelompok tani Desa Tlahap berhasil menjadi juara ketiga dalam kontes yang diadakan oleh salah satu eksportir kopi. Terlepas dari itu, kami percaya bahwa petani kopi menjadi titik awal perjalanan rasa kopi dimulai, karena dari tangan petani sebenarnya rasa kopi mulai dibentuk. Proses tanam hingga panen. Termasuk pengolahan setelahnya, entah dengan proses semi wash, full wash, honey proses ataupun natural.

 

Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Biji Kopi Arabica Tlahap Temanggung yang Natural Proses.

Dan di kunjungan kami pertengah Oktober 2014, kami mendapati kondisi baru di mana petani kopi di Tlahap juga memproses biji kopi hasil panen secara natural.  Belum banyak memang, hanya beberapa kilo di antaranya. Apa itu natural process? yaitu proses paska panen dengan membiarkan biji kopi kering tanpa terkena air. Biji-biji kopi petik merah ini langsung dijemur beserta kulitnya.

 

Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Kopi Arabica Tlahap Temanggung Yang Natural Proses

Kenapa proses pengeringannya berbeda-beda? Pilihan proses pengeringan sangat berpengaruh terhadap cita rasa kopi. Petani sangat berperan penting dalam menghasilkan rasa kopi yang bervariasi. Ibarat roaster yang bisa menetukan kapan proses bji kopi diangkat dan kapan dibiarkan hingga first crack selesai, petani juga punya andil besar dalam menentukan rasa kopi itu sendiri dengan memilih pengolahan yang ia rasa mendukung kualitas biji kopi yang dihasilkan.

Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Pertemuan @klinikkopi dengan para petani Kopi Dari Desa Tlahap Temanggung.

Foto di atas diambil ketika kami brewing kopi di depan para petani kopi Tlahap Temanggung. Kami seduh kopi dari Desa Sembalun NTB -yang diproses dengan medium roasted first crack finished- meski tanpa gula ternyata mereka bisa menikmati rasa kopi yang kami sajikan. “Tidak pahit”, kata seorang petani, “kopi kok bisa jadi begini?” lanjutnya heran.

Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Perkebunan Kopi Arabica Tlahap Temanggung ( area Posong)

Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Kopi Arabica Tlahap Temanggung (area Posong)

Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Kopi Arabica Tlahap Temanggung

Selepas magrib para petani sudah pulang ke rumah masing-masing dengan membawa cerita, bahwa meski tanpa gula,  mereka bisa menikmati kopi dengan enak. Padahal dari tangan mereka rasa kopi enak lahir, disempurnakan dengan proses roasting yang tepat. Di dalam secangkir kopi yang Anda sesap setiap pagi, adalah karya dari banyak pihak, termasuk para petani. Karenanya bagi kami, petani adalah seniman yang juga terlibat dalam proses menentukan rasa dari secangkir kopi.

 

Tabik,

Klinik Kopi

 

You Might Also Like

No Comments

Leave a Reply