Kopi

Kenapa akhirnya kami memakai Kone Filter

March 6, 2015
Kone Filter @klinikkopi

Kone Filter @klinikkopi

Ketika kami dapat email dari temen Guatemala soal metode manual brewing dengan Kone Filter, maka saat itu kami yakin harus mencoba. Profile roasting yang cenderung di Light roasted, akan memunculkan sensasi rasa dan aroma kopi jauh lebih unik dan kaya. 

Sebagai info saja, setelah kami beralih profile roasting rata-rata di light roasted, maka lebih sering menggunakan metode pur over dalam menyeduh kopi. Alat beberapa sudah kami coba, terakhir kami pake Cafeor dari Produk Hario. Sudah jalan 4 bulan kami pake alat itu, tapi dengan berubah ke profile light roasted, maka senjata juga kami ubah sedikit. bagi kami, dengan peper filter bagus, murah tapi kami masih kesulitan mengatur “sampah” yang di hasilkan oleh metode pour over dengan peper filter. Body yg tipis dan menyisakan bau kertas, bagi kami itu sangat mengganggu. Akhirnya, Kone Filter pilihan terakhir kami.

Hasil :

Dari segi rasa dan body, jauh lebih di banding kertas atau cafeor yg kami pake sebelumnya. Kami udah coba dengan beberapa grind size yang ada, kalo mau sedikit pahit ? tinggal main grind size ukuran haalus main suhu stabil 80 celcius akan nemu pahit yg kuat. Kalo mau memunculkan rasa dan aroma yg unik, kami menggunakan grind size rada kasar ( ukuran garam dapur).

Kelamahan :

Kone filter cenderung sedikit ada sediment ( endapan) di akhir seduhan, tak menggangu  sih, cuman di sisia kopinya sedikit lebih kotor  dibanding dengan peper filter.

 

Keuntungan : Jelas ramah lingkungan karena tak menghasilkan sampah lebih banyak di Banding dengan peper filter. Rasa dan aroma, jauh lebih kuat dengan Kone Filter.

 

Kone Filter @klinikkopi

Kone Filter @klinikkopi

Fav kami  :

Aie Dingin Light Roasted, Grind Size 20 klik ( Baratza Encore), Pre-Infus 20 detik, lalu sikat . Suhu kami main di Level 80 Derajat Celcius, teko dengan Tiamo.

salam

Klinik Kopi

You Might Also Like