Info

Pendampingan Petani Kopi di Gunung Arjuna Malang

August 27, 2014
Kopi Arjuna

Kopi Arjuna

Awal bulan Agustus ini @klinikkopi berkunjung ke Desa purwosari di kaki Gunung Arjuna, Jawa Timur. Perjalanan ini adalah upaya awal untuk melakukan direct trading dengan petani kopi di sana.

Desa Purwosari terletak sekitar 70 km arah timur Kota Malang. Secara administrasi merupakan salah satu desa di Kabupaten Pasuruan. Desa ini adalah rute favorit para pendaki Gunung Arjuna. Para pendaki Gunung Arjuna bukan hanya penikmat wisata petualang saja. Para penikmat dan peneliti sejarah pun banyak yang mendakinya karena di sepanjang lereng banyak artefak peninggalan sejarah yang menarik dikunjungi. Mulai dari peninggalan zaman pra-sejarah hingga peninggalan era kerajaan Doho, Singosari dan majapahit.
Kopi Arjuna

Kopi Arjuna

Kopi Arjuna

Kopi Arjuna

Kopi Arjuna

Kopi Arjuna

Kopi Arjuna

Kopi Arjuna

Kopi Arjuna

Kopi Arjuna

Ada pula pendaki berlatar belakang peziarah. Konon nama ‘arjuna’ disematkan pada gunung ini karena menjadi lokasi pertapaan Arjuna–salah satu tokoh pandawa–yang bikin khawatir para dewa di negeri kahyangan. Di beberapa lokasi yang dianggap keramat akan mudah ditemui para peziarah. Disebelah timur laut Gunung Arjuna terdapat juga gunung lain yang bernama mirip; Gunung Welirang Arjuno atau yang kerap disebut Gunung Arjuno. Sekedar ‘na’ dan ‘no’ sudah merujuk gunung yang berbeda.
Di desa yang memiliki 4 dusun ini mayoritas warganya berkebun kopi. Sebagian besar jenis kopi yang ditanam adalah robusta. Jumlah lahan yang ditanami pohon kopi arabika tak sampai 10% dari total kebun kopi. Lokasi kebun kopi tersebar dari mulai ketinggian 800 meter dpl hingga 1500 meter.
Banyak perkebunan kopi yang dimiliki warga berlokasi jauh dari tempat bermukim dengan rute yang sungguh menantang. Hampir semua petani memanfaatkan motor yang telah dimodifikasi layaknya motor trail. Butuh waktu setengah jam hingga 2 jam untuk bisa menjangkau kebun. Kadang ada kebun yang tak sepenuhnya bisa dijangkau motor, masih perlu jalan kaki hingga akhirnya sampai kebun.
Pengelolaan kebun, proses panen dan pasca-panen yang dilakukan warga sana masih sangat jauh dari baik. Karena itu sebelum bisa melakukan direct trading perlu dilakukan banyak pembenahan oleh para petani. Klinik Kopi akan aktif melakukan pendampingan ke petani untuk memastikan alur proses yang dilakukan sesuai dengan standart pengelolaan perkebunan kopi yang baik. Dalam upaya pendampingan ini, klinik kopi akan berkolaborasi dengan Sekolah Tani Muda.
Selama 2 kali kunjungan tersebut, klinik kopi bersua dengan 6 kelompok tani yang ada di Desa Purwosari. Sebagai awalan, pendampingan ini hanya akan melibatkan kelompok tani yang anggotanya memiliki kebun yang ditanami kopi jenis arabika.
Klinik Kopi

You Might Also Like

No Comments

Leave a Reply