Suatu hari kami kedatangan tamu dari semarang, Mas Ilik Namanya. Lalu beliau memberi informasi “ Mas Pepeng, kalo ke Sumatra Barat Harus ketemu Masril Koto”, Lalu nomer kami simpan. Itu tahun 2013. Dari Masril Koto, kami dibawa ke Kelompok Tani “Istana Rakyat”.
Istana rakyat adalah tempat berkumpulnya beberapa petani, mulai petani gula merah, petani kayu manis dan ada beberapa petani Kopi. Lalu kami datang ke Pak Nazril, kata Pak Suardi, Hanya dia saja yg nanam kopi dari dulu.
Siang itu dengan sepeda motor kami datangi rumah Pak Nazril, lalu kami mencium aroma kulit kopi yg sedang di keringkan. Oh, ternyata kopi yg habis dikupas dikeringkan di depan rumah. Dengan alas terpal yg sudah sedikit bolong-bolong.
Ngobrol panjang lebar, Telor blado, semur jengkol sudah kami santap..lalu kami mengeluarkan alat-alat kopi kami. Hand grinder mulai berkerja, lalu kompor gas kami nyalakan. Bungkus kopi kami buka lalu keluar aroma yg wangi, dengan heran Pak Nazril berkata “ wah, wangi sekali “ dengan logat Minang yg kuat. Oh, kopi bapak bisa seperti ini..?? “timpal kami dengan semangat”.
Brewing selesai….lalu kami diskusi dan sharing soal pascapanen kopi.
Sepulang dari Nagari Lasi, beli green beans 5kg buat kami roasting di Bukttinggi. selang 4 hari kami cupping, dan kami langsung jatuh Cinta…kopi ini enak sekali.
Tahun kedua, dome kami bangun di depan pak Nazril. dan rumah pak nazril sekarang jadi semacam pusat informasi ttg kopi, bagi tetangga-tetangga yg mau belajar….
Dimana tetangga-tetangga nanam sayur-sayuran, Pak Nazril konsisten menanam kopi…dari dulu smpe sekarang.
Klinik Kopi