auh sebelum kopi ini sampai meja seduh, banyak hal unik yang kami temui. Dari satu wilayah dengan wilayah lainnya ternyata punya budaya atau culture yg beda-beda. Ini tak lepas dari bagaimana mereka tahu cara memperlakukan kopinya mulai dari kebun hingga jadi green beans.
Bagi kami, budaya ada dua: Budaya itu diciptakan atau budaya itu emang keturunan (temurun), dalam hal ini budaya memproses kopi dan mengolah kebun mereka.
Di sekitaran Dolok Sanggul hingga Kabanjahe Sumatra Utara, budaya atau culture mereka adalah dengan kupas basah atau wethulled (wethull). Pada dasarnya, petani hanya memproses kopi hingga gabah basah saja. Tidak sampai menjadi green beans. Kami dapat kata makna Budaya dari wikipedia yg artinya “ adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi”. Ya, dari dulu di sekitaran Danau Toba memproses kopinya dengan wetthull. Bahkan ada bbrp petani belum tahu apa itu natural proses, honey proses bahkan semi washed.
Beda jauh yg kami temui di Senggani Banjarnegara. Mereka bahkan tidak ada Culture memproses kopi. Rata-rata mereka bertani holtikultura pada layaknya petani dataran tinggi. Maka culture memproses kopi jauh lebih mudah untuk diciptakan di tempat ini . Mulai gimana pola petik, pengeringan hingga menjadi green beans.
Lalu, apakah culture itu bisa diciptakan di tempat lain ? oh sangat bisa, masalahnya hanya sedikit yg mau membantu, membuat atau menyebarkan culture memproses kopinya, yg ada adalah datang segepok uang dan membeli saja, sewajarnya penjual dan pembeli…padahal bagi kami, membentuk culture jauh lebih menarik.
Detail produk ini dapat didapatkan melalui etalase produk kami, silahkan klink link tokopedia berikut.