Dengan banyak ketemu orang, maka kami ketemu dengan banyak lapisan. Dengan begini, kami juga banyak sudut pandang soal gimana menjalani hidup, gimana menjalani warung ini.
ada dua hal mendasar hingga akhirnya kita sampai dititik ini.
Pertama, banyak orang yg menghabiskan uang, menghabiskan waktu dan tenaga untuk hobinya. Kata dasar hobi adalah sesuatu yg dikerjakan saat waktu longgar membuat kita bahagia. Itu kenapa tak ada hobi yg di jalankan secara terpaksa, secara setengah-setengah.
Ada kawan kami yg hobinya mengkoleksi kaset, sebut Tarjo kawan kami. Dia mengkoleksi kaset dari mulai koes plus hingga kaset gun n roses. Di rak ruang tamunya, ada foto keluarga sampai tertutup oleh tumpukan kaset. Saat kami tanya , apakah ini tidak mau di jual ? ” tidak, ini hanya hobi “. Om Tarjo penghasilan utama dari usaha kost2an putri serta loundry.
Sempet kami kepikiran, jika kaset2 ini di jual secara online, pasti akan banyak peneggemarnya. Lebih2 kaset2 jadul ini ada pasarnya.
Contoh beda lagi kawan kami ipul, awalnya dia hanya home brewing. Penyeduh rumahan, alat2 sampai numpuk di lemari ruang tamunya. Bahkan ada alat2 untuk mengukur TDS air hingga ada sampel roasting.
Istrinya ngomel2 setiap hari, sebab dia yg setiap harinya menerima paket raosted beans pesanan online. ” PAKET KOPI MENEH (paket kopi lagi). Secara teknik, ipul sudah mampu untuk membuka gerai, untuk membuka warung kecilan di depan rumah. Ipul sendiri pekerjaan utama onjeg online, misal ada tetangga yg butuh bantuan, bisa membantu, mulai perpanjang STNK, perpanjang SIM dll.
Kasus diatas adalah contoh yg kami temui sehari-hari, bahwa sebetulnya ” mengerti kopi, mengerti musik, belum tentu bisa menjualnya”. Tapi ada kasus bahwa mereka yg bekerja karena hobinya dan bisa mengkonversi jadi barang jualan.
Ini bukan soal benar atau salah, ini soal pilihan.